Minggu, 24 Maret 2013

✿ :::NikmatMu dalam nadiku::: ✿

0 komentar
indah sekali nikmati rintik hujan dan hembusan angin di atas ini
jendela yang lebar dengan tirai jendela yg terbuka..
putarkan saja musik yang indah, agar bertambah indah hati ini
atau hidangkan saja teh hangat, biar hangat jua suasana hati ini
hijau daun itu melambai, percikan air itu musikmu..
inilah alammu, inilah hidup yang kamu milikii,
sebelum jendelamu di tutup oleh dipan dipan kayu yang seukuran,
air hujan akan datang melembabkan rumahmu nanti,
membanjiri kawah duka lara!
dengan tirainya yang satu warna..
hey.. beranjaklah dari tatapan itu!
jangan bengong! tunggu apa lagi??
melangkah dan bukalah tirai warna warni jendelamu saat ini
lihatlah di luar sana..
saat ini jua kamu mulai menyadari..
masih di beri kesempatan tuk nikmati hidup ini..
read more

Rabu, 06 Maret 2013

✿ :::Kisah haru istri sholehah::: ✿

0 komentar

masih adakah yg seperti ini di zaman sekarang?
Mengharu biru; kekuatan kata istri shalehah dalam kisah ini begitu mengena. Catatan yang diambil dari page di sajadah cinta ini , semata-mata ingin menyebarkan manfaat yang terkandung dalam kisah ini. Semoga bermanfaat_
Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar.. seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu. “anty sudah menikah?”. “Belum mbak”, jawabku. Kemudian akhwat itu .bertanya lagi “kenapa?” hanya bisa ku jawab dengan senyuman.. ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan.
“mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya. “nunggu suami” jawabnya. Aku melihat kesamping kirinya,sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya- tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “mbak kerja dimana?”, ntahlah keyakinan apa yg meyakiniku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahuku, akhwat2 seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.
“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” , jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajahyang bersinar dengan ketulusan hati.
“kenapa?” tanyaku lagi.
Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah cara satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami” jawabnya tegas.
Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum.
Ukhty, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat.
“saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali ukhty. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing. Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendirilah”.
Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya. Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segeramasuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga. Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi deman, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini sayaterlalu sibuk diluar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya.”
Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yg di usapnya.
“anty tau berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700rb/bulan. 10x lipat dari gaji saya. Dan malam itu saya benar-benar merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya , ia selalu berkata “umi,,ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah2an umi ridho”, begitu katanya.
Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya”, lanjutnya
“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami.” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.
“beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua dan saudara-saudara saya tidak ada yang mendukung niatsaya untuk berhenti berkerja. Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.”
Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.
“kak, kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah. Salah kakak juga sih, kalo ma jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetapdan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat.
“anty tau, saya hanya bisa nangis saat itu. Saya menangis bukan Karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan. Baigaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah dihadapannya hanya karena sebuah pekerjaan.
Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Sayabangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.
Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anty pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku.
Dia mengambil tas laptopnya,, bergegas ingin meninggalkannku. Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkannku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.
Ya Allah….
Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling baik dalam hidupku.
Pelajaran yang membuatu menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku..
Subhanallah..
Sahabat..
Kekeliruan slama ini, orang mengganggap kebahagiaan itu adalan kaya akan materi.. mobil mewah.. rumah bagus..
Tapi sesungguhnya kekayaan sebanarnya itu ada saat kita merasa cukup akan nikmat ALLAH walaupun tanpa ada materi yang bersifat wah....
read more

✿ :::Yang terpenting adalah nilainya::: ✿

0 komentar

Suatu hari, seorang motivator terkenal membuka seminarnya dengan cara unik.

Sambil memegang uang pecahan AS $ 100, ia bertanya kepada hadirin, “Siapa yang mau uang ini?”

Tampak banyak tangan diacungkan, pertanda banyak yang minat.

“Saya akan berikan uang ini kepada salah satu dari Anda sekalian, tapi sebelumnya perkenankanlah saya melakukan ini.”

Ia berdiri mendekati hadirin.

Uang itu diremas-remas dengan tangannya sampai berlipat-lipat.

Lalu bertanya lagi, “Siapa yang masih mau uang ini?”

Jumlah tangan yang teracung tak berkurang.

“Baiklah,” jawabnya, “apa jadinya bila saya melakukan ini?” ujarnya sambil menjatuhkan uang ke lantai dan menginjak-injaknya dengan sepatunya. :gila:

Meski masih utuh, kini uang itu jadi amat kotor dan tak mulus lagi.

“Nah, apakah sekarang masih ada yang berminat?”

Tangan-tangan yang mengacung masih tetap banyak.

“Hadirin sekalian, Anda baru saja mendapatkan sebuah pelajaran penting.

Apa pun yang terjadi dengan uang ini, Anda masih berminat karena apa yang saya lakukan tidak akan mengurangi nilainya.

Biarpun lecet dan kotor, uang ini tetap bernilai 100 dolar.”

Dalam kehidupan ini, kita pernah beberapa kali terjatuh, terkoyak, dan berlepotan kotoran akibat keputusan yang kita buat dan situasi yang menerpa kita.

Dalam kondisi seperti itu, kita merasa tak berharga, tak berarti.

Padahal apapun yang telah dan akan terjadi, Anda tidak pernah akan kehilangan nilai di mata mereka yang mencintai Anda.

So, setiap kali merasa diri tak berarti, ingatlah akan selembar uang 100 dolar tersebut.

Jangan pernah lupa – Anda adalah SPESIAL.
read more

✿ :::MAU BERPACARAN ???::: ✿

0 komentar

Pertanyaan: "Apakah menurut Islam pacaran dibolehkan?"

Jawaban: "Pacaran dilarang dan diharamkan dalam Islam"
Cukuplah firman-firman Allah berikut ini yang menunjukkan keharamannya:

"Dan janganlah kalian mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi." (QS. Al-An'aam: 151)

"Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Israa': 32).

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur: 30)

"Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur: 31).

Pacaran dapat mengantarkan kepada perzinahan dan perbuatan keji lainnya.

Wallahu a'lam...
read more

✿ :::2 Hal yang Membuat Kita Tidak Bersyukur::: ✿

0 komentar

Pertama :

Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.

Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi target dan keinginan.

Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yg mendatangkan lebih banyak uang.

Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan.

Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapa pun banyak yang kita miliki, kita tak pernah menjadi “KAYA” dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ”kaya”.

Orang yang ”kaya” bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram.

Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yg sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang pengarang pernah mengatakan, ”Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.” Ini perwujudan rasa syukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah :

Kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung.

Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Ada sebuah kisah mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.

Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab,

”Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang.”

“Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.”

Bersyukurlah!

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu …
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar …

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit …
Di masa itulah kamu tumbuh …

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu …
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang …

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru …
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu …

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat …
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga …

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih …
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan …

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik …
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut …

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif …
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu …
read more

✿ :::JANGAN REMEHKAN SHADAQAH::: ✿

0 komentar

Sudahkah anda menyisihkan sebagian rezeki anda untuk mereka yg membutuhkan ?

JANGAN REMEHKAN SHADAQAH MESKI KEPADA ORANG YG TIDAK DIYAKINI

Seorang Pengemis berjalan gontai ke arah Rahim bin Afwan.
“Tuanku, bisakah kau memberiku sedekah ? sudah tiga hari ini aku tidak makan. Demikian juga keluargaku. Seluruh tubuhku gemetar menahan lapar,” pinta pengemis itu dengan suara lemah.
Rahim menatap kakek tua itu dengan mata tajam.

“Hai kakek tua, tubuhmu tidak cacat. Kau pun bel...um terlalu tua untuk bekerja. Lalu, kenapa kau mengemis?” tanya Rahim dengan sinis. “Mencari uang itu bukan persoalan gampang. Jadi, aku tidak mungkin langsung memberi begitu saja,” lanjut Rahim.

Pengemis itu mengangguk. “Baiklah, aku akan bekerja jika Tuan bersedia memberiku perkerjaan.” “Hahaha... mana mungkin kau bekerja dalam keadaan lapar dan gemetar,” Rahim malah mengejek. Pengemis itu menjadi sedih.“Sudah, pergilah. Aku tidak akan memberimu apa-apa,” usir Rahim.

Pengemis melangkahkan kaki dengan kecewa. Ketika sedang bingung, ke mana lagi dia akan meminta-minta, lewatlah seorang pemuda Badui di depannya. “Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini, berilah aku sedekah untuk memberi makan keluargaku. Sudah tiga hari kami tidak makan. Kami sangat kelaparan,” kata pengemis meminta sedekah.

Badui itu berbalik menatapnya, “Memangnya, ini hari apa? Kau mengatakan hari ini adalah hari yang agung dan besar?” tanyanya.
“Hari ini adalah bulan Syura,” jawab pengemis sambil menerangkan keutamaan dan kisah bulan Syura.

Rupanya, orang Badui itu tergerak hatinya untuk memberikan sedekah. “Baiklah, kakek tua. Apa yang harus aku sedekahkan untukmu ?” katanya.

Si pengemis berkata, “Aku memerlukan 9 iris roti, 5 iris daging, 5 biji kurma, dan uang lima dirham. Jika kau tidak keberatan, wahai Tuan.” Tanpa banyak bicara, orang Badui itu memberi si pengemis apa yang di butuhkannya. Si pengemis langsung pulang dengan hati bahagia.

Sementara itu, Rahim yang sedang tertidur pulas bermimpi.
“Lihatlah Rahim, istana di depanmu,” kata sebuah suara yang berat.

Rahim melihat dua buah istana yang sangat megah. Istana itu terbuat dari emas dan ditaburi batu-batu permata yang berkilauan.
“Subhanallah, indah sekali istana itu. Milik siapakah?”
Suara itu menjawa, “Dua istana yang indah itu tadinya akan diberikan untukmu, jika kau memberikan sedekah kepada pengemis yang tadi siang menemuimu. Kini, istana itu menjadi milik seorang pemuda Badui.”

Rahim terkejut dan terbangun dari tidurnya. Rahim segera pergi menemui orang Badui yang dimaksud dalam mimpinya.
“Apa yang kaulakukan tadi siang hingga kau mendapat pahala dua buah istana yang sangat indah ?” tanya Rahim.

Mulanya, orang Badui itu tidak mengerti apa yang di katakan Rahim. Setelah Rahim menceritakan mimpinya, baru ia mengerti. Orang Badui itu lalu bercerita mengenai pengemis yang datang kepadanya. Dia memberikan semua yang diperlukan si pengemis.
“Maukah kau menjual amalmu itu padaku dengan harga seribu dirham?” tanya Rahim.

Orang Badui itu menjawab, “Wahai Saudaraku, sesungguhnya amal yang dilakukan seseorang tidak dapat diperjualbelikan, bahkan dengan harga bumi dan seluruh isinya sekalipun,”

“ Dan bahwa munusia hanya akan memperoleh apa yang telah diusahakannya. Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya sesuai dengan balasan yang paling sempurna”. Surat An –Najm (53: 39-41)

“Rasulullah saw. Bersabda, `Orang yang paling cepat diantara kamu sekalian menyusul aku adalah orang yang paling ringan tangannya (senang membantu) di antara kalian ” –SHAHIH MUSLIM
read more

✿ :::1 CIUMAN 500 TAHUN DI NERAKA::: ✿

0 komentar

* bagi Pasangan Yang Belum Halal *

1 CIUMAN 500 TAHUN DI NERAKA

Ya Allah Ya Rabbi, Astagfirullahaladzim..
Seorang Abdullah bin umar duduk-duduk
di pintu rumahnya. Ia melihat seorang
pemuda tampan. Abdullah lari masuk
rumah dan menguncinya. Beberapa saat
kemudian bertanya : “ fitnah itu sudah
pergi atau belum !” mereka menjawab :
“ sudah pergi “ maka Abdullah keluar
dari rumah .

Ada yang bertanya : “ Wahai Abdullah ,
apa yang di lakukan anak itu terhadap
kamu ! Apa ada sesuatu yang kau dengar
dari Rasulullah mengenai dia !.

Abdullah ra. Menjawab ; “ memandang
mereka itu haram ,berbicara atau
berkumpul juga haram “.
Al Qadli Al Imam rh. Berkata ; “ Aku
pernah mendengar seorang masyayikh
berkata ; “ Setiap wanita ada satu
syaitan , dan syaitan setiap anak remaja
terdapat 18 syaitan . “ ada riwayat ; “

Barang siapa yang mencium anak remaja
dengan syahwat , Allah ta`ala akan
menyiksa di neraka 500 tahun = "Padahal
1 jam di Akhirat = 1000 tahun waktu di
Dunia." Dan barang siapa yang mencium
wanita dengan syahwat, seolah- olah ia
berzina 70 perawan(perempuan yang
suci). Dan barang siapa yang berzina
dengan perawan(perempuan yang suci),
maka ibaratnya sudah berzina dengan
70.000 janda.

Tambahan:
dan ketika wanita menampakkan Rambut
mereka di depan Lelaki yang bukan
Suaminya atau muhrimnya maka Neraka
baginya 70 tahun untuk tiap helai rambut
yang ditampakkanya...
read more

✿ :::Kakek Dan dan seutas Tali menuju Syurga::: ✿

0 komentar

Kisah ini terjadi di sebuah kampung di sebelah barat kerajaan Saudi Arabia Dikisahkan sendiri oleh Syeikh Ibrahim Bubastit dalam “Qashash Mumayyizah”. Beliau menuturkan,

“Kami memasuki kampung itu. Tak ada tanda-tanda sentuhan kemodernan. Sebuah kampung terpencil dengan bangunan yang sederhana. Kami menelusuri tanjakan jalan menuju masjid di kampung i...
tu. Hingga sampailah kami di tempat itu, di masjid…tempat dimulainya kisah ini.

Tatkala kami sampai di masjid, kami dapati di sisi depan pintu terdapat batu besar yang diikat dengan sebuah tali. Tahukah Anda, tali apakah itu? Satu ujungnya terikat di batu, sementara ujung tali yang lain memanjang dan tidak kelihatan ujung tali yang lain karena jauh.

Kami mulai menyusuri tali tersebut untuk mencari tahu, sampai di mana ujung tali yang satunya. Cobalah Anda terka, di manakah ujung tali itu berakhir? Tali itu terhampar memanjang di atas tanah. Setelah kira-kira enam menit kami mengikuti arah tali tersebut dengan mobil, subhanallah, kami menemukan tempat di mana ujung tali itu berakhir.

Ternyata, tali panjang itu berujung di sebuah rumah tua yang hanya terdiri dari satu kamar dan tempat air. Di rumah tersebut kami bertemu dengan pemiliknya, yakni seorang kakek tua yang kedua matanya tak lagi bisa melihat. Umurnya kira-kira 85 tahun. Dia adalah seorang kakek buta yang rajin beribadah.

Tatkala kami bertanya, “Wahai kakek, beritahu kami, apa rahasia dari tali yang memanjang dari masjid hingga rumah Kakek ini?” Maka dengarkanlah jawaban yang membekas di hati setiap mukmin ini. Kakek itu menjawab, “Wahai anakku, ini adalah tali yang menunjukkan jalanku untuk shalat lima waktu. Ketika masuk waktu shalat, aku pegang tali ini, lalu saya keluar rumah ini menuju masjid dengan memegangi tali ini.

Begitu pula tatkala aku pulang dari masjid, karena tidak ada yang menuntunku untuk ke masjid.” Allahu Akbar! Kami pun melihat bekas yang sangat ketara pada telapak tangannya yang secara rutin bergesekan dengan tali yang dipegangnya?”

Lantas di manakah orang-orangyang kuat fisiknya? Yang sehat kedua matanya, yang kokoh kedua kakinya, serta orang yang memiliki kendaraan untuk hilir mudik, adakah alasan bagi mereka untuk meninggalkan shalat jamaah di masjid? Wallahul muwaffiq. (Abu Umar Abdillah)
read more

✿ :::Pedihnya siksa meninggalkan sholat fardhu::: ✿

0 komentar

6 siksaan yang ditimpakan di dunia bagi yang meninggalkan shalat fardhu ialah :
¤ Dicabut keberkahan umurnya,
¤ Tanda-tanda keshalehan dihapus dari wajahnya,
¤ Setiap amal yang dilakukannya tidak diberi pahala oleh Allah,
¤ Do’anya tidak dinaikkan, Tidak dapat menembus ke langit,
¤ Segala balasan yang jahat dari Allah tidak akan di tunda,
¤ Tidak mendapatkan bagian dari do’anya orang-orang shaleh.

3 siksaan yang ditimpakan pada saat kematian ialah :
¤ Dia mati dalam keadaan hina,
¤ Mati dalam keadaan lapar,
¤ Mati dalam keadaan kehausan, Seandainya dia diberi minum air laut yang ada di dunia, kehausannya belumlah sirna.

Adapun 3 siksaan di dalam kubur ialah :
¤ Liang kuburnya menjadi meyempit dan menghimpit hingga tulang-tulang rusuknya terpatah-patah,
¤ Api dinyalakan di dalam kuburnya sehingga ia menjadi terpanggang bergelimpangan siang dan malam,
¤ Dia dililit ular besar di dalam kuburnya yang bernama Syujja’ul Aqra’, Kedua matanya dari api, Kuku-kukunya dari besi, Panjang dari setiap kukunya sepanjang perjalanan sehari.
Ia berkata kepada si mayit, Aku adalah Syujja’ul Aqra’, suaranya seperti petir yang menyambar-nyambar.
Ia berkata, Aku diperintahkan Tuhanku untuk memukul kamu, karena kamu menyia-nyiakan shalat Shubuh hingga matahari terbit dan aku juga memukulimu karena kamu menyia-nyiakan shalat Ashar hingga datang waktu maghrib.
Aku memukul kamu karena kamu menyia-nyiakan shalat Maghrib hingga datang waktu Isya’ dan aku juga memukul kamu karena menyia-nyiakan shalat Isya’ hingga datang waktu shalat fajar.
Ketika ular itu memukulnya sekali pukulan, ia terbenam ke dalam bumi tujuh puluh dzira’. Dia selalu disiksa di dalam kubur tanpa pernah berhenti, hingga datang hari kiamat.

Sedangkan 3 siksaan ketika dibangkitkan dari kubur ialah :
¤ Dia mendapatkan hisab yang sangat berat di mauqif(tempat meghimpun manusia pada hari kiamat untuk menunggu hisab),
¤ Kemurkaan Tuhan dan
¤ Masuk ke dalam neraka. Na'udzu billahi min dzalik.....

Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala senantiasa menganugerahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan semoga kita mampu memelihara shalat dengan baik, sehingga kita mendapatkan balasan surga di sisi Allah 'Azza wa jalla. Aamiin...
read more

✿ :::Penghianatan seorang Wanita::: ✿

0 komentar

Wahai engkau para gadis dan perjaka yang sedang merasakan kasmaran dan dilanda jatuh cinta serta kesenangan punya pacar. Hati-hatilah, “wala taqrabu zina!” (janganlah engkau mendekati perbuatan zina). Jangankan sampai berbuat zina, sekali berciuman apalagi lebih dari itu, hinalah engkau seketika!! Engkau telah menghinakan dirimu sendiri, ibumu, Rasulullah dan Allah demi mengikuti bisikan syetan dan memenuhi nafsu syahwatmu.

Bagaimana engkau tidak menghinakan diri,
Bagi dirimu, engkau telah membuat dirimu menjadi murah, tidak menjaga kesucianmu yang diamanatkan oleh orang tua, Rasulullah dan Allah SWT. Engkau mudah dimesrai, disentuh, dicium, dibuka auratmu, apalagi lebih dari itu, oleh laki-laki yang tidak sah tidak dan berhak menikmatimu.

Bagaimana engkau tidak menghinakan orang tuamu,
Ibu merawatmu sejak bayi, menyusuimu dengan senang dan bahagia, engkau dimandikan, dirawat, dibedaki, tubuh mungil lucumu selalu ditaburi minyak wangi dan ditutup dengan kain lembut dan baju. Ia lakukan itu setiap hari dan bertahun-tahun karena sangat menyayangimu, pengorbanannya siang malam hingga kurang tidur tak pernah ia keluhkan. Setelah dewasa, engkaupun sangat dikhawatirkannya. Bayangkanlah capeknya, peluh keringatnya dan kurang tidurnya karena sejak kecil hingga remaja ia merawatmu dengan tanggung jawab dan kasih sayang. Sesudah agak besar dan engkau tumbuh menjadi remaja, ibumu dan bapakmu sudah tak bisa lagi melihat bagian-bagian datri tubuhmu karena telah tumbuh menjadi aurat yang harus ditutup dan tidak boleh diperlihatkan bahkan kepada ibu yang mengandung, melahirkan dan membesarkanmu sendiri. Mengapa bagitu? Karena aurat itu sangat mahal dan istimewa, mahkota dan kesucian perempuan.

Bayangkan, betapa engkau telah mengkhianatinya, ketika aurat itu engkau buka begitu saja dengan mudah, murah dan gampang pada pacarmu, laki-laki yang tiba-tiba datang dan menyukaimu sesudah engkau besar hasil dari perawatan ibumu sejak kecil. Engkau murahkan tubuhmu untuk dinikmati laki-laki yang tidak sah dan belum tentu menjadi suamimu. Betapa engkau telah menyakiti ibumu dalam sekejap, engkau mengkhianati jerih payahnya bertahun-tahun merawatmu. Ibumu tak bisa lagi mencium bibirmu yang ketika bayi sering dilakukannya. Ibu tidak boleh lagi dan malu melihat auratmu, demikian juga engkau malu auratmu bila suratmu dilihat ibumu. Tapi, betapa teganya engkau membukanya pada laki-laki asing di keluargamu. Engkau mempersilahkan laki-laki yang tidak sah untuk menikmati tubuhmu begitu saja. Tak ingatkah perngorbanan dan keringat ibumu? Betapa jahatnya engkau pada ibumu yang melahirkan dan merawatmu. Tahukah engkau, ketika engkau berciuman dan tubuhmu dinikmati laki-laki yang tidak sah, sesungguhnya ibumu menangis menjerit merasa dilukai hatinya. Tega kah engkau? Lalu, perempuan macam apa setega itu pada ibunya sendiri?

Rasulullah SAW juga kamu khianati. Rasulullah dengan jerih payahnya, dengan kesusahannya dan perjuangan beratnya telah mengangkat harkat derajat perempuan dari budaya jahiliyah yang merendahkan perempuan menjadi sangat terhormat. Demi menjaga harkat, derajat dan kesucian perempuan, ia mewanti-wanti agar mereka menutup auratnya. Begitu sayangnya Nabi pada perempuan dan tanggung jawabnya yang besar sampai-sampai ia bersikap tegas soal pergaulan perempuan: “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan perempuan (bukan mahram) karena yang ketiganya adalah syetan” (HR. Abu Dawud). “Janganlah seorang lelaki bermalam di rumah seorang janda kecuali sudah dinikahinya atau dia mahramnya” (HR. Muslim). “Seorang wanita yang memakai minyak wangi lalu lewat di tengah-tengah kaum (laki-laki) dengan maksud agar mereka menghirup bau harumnya maka wanita itu adalah pelacur.” (HR. An-Nasaa’i) “Tiada aku meninggalkan suatu fitnah sesudahku lebih berbahaya terhadap kaum pria daripada godaan wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim) Asma binti Abu Bakar telah menemui Rasulullah dengan memakai pakaian yang tipis. Rasulullah segera memalingkan pandangannya dan bersabda: “Wahai Asma, sesungguhnya seorang gadis yang telah haid tidak boleh memperlihat anggota badannya kecuali pergelangan tangan dan mukanya” (HR. Bukhari Muslim). “Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani dan Baihaqi). “Barang siapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan (seksi atau sangat mewah), maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan dihari akhir nanti” (HR. Abu Daud). “Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya” (HR. Bukhari & Muslim) “Sesungguhnya banyak ahli neraka adalah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya” (HR. Bukhari & Muslim).

Lihat betapa tegasnya Rasulullah yang mulia melindungi kehormatan dan kesucian perempuan. Untuk siapa? Untuk kemuliaan perempuan sendiri. Lalu, tegakah kita mengkhianatinya? Setiap hari engkau tega mengkhianati Nabi dan mengabaikan perintah dan peringatannya?

Tak tanggung-tanggung, Allah pun kamu khianati. Sebelum Rasulullah dan Ibumu, Allah sendirilah yang telah memberikan peringatan-peringatan agar perempuan menghargai dirinya dan memuliakan dirinya dengan menutup auratnya: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Ahzab : 59). “Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin hendaklah mereka menundukan pandangannya dan menjaga kehormatannya” (An-Nur : 31).

Allah telah membuatmu sangat mahal. Bayangkan, untuk bisa menyentuhmu, memesraimu dan menidurimu, Allah memerintahkan laki-laki yang meminangmu untuk membayar mahar yang disebut “emas kawin.” Bayangkan, tidak main-main, “emas.” Emas adalah logam mulia yang mahal dan simbol perhiasa paling mewah. Allah mensejajarkanmu dengan emas. Apa tidak merendahkan dan menghinakan dirimu, ketika syarat emas itu engkau gratiskan dan mudahkan pada laki-laki tidak sah untuk menikmatimu demi kesenangan nafsu syahwatmu? Ketika tubuhmu dinikmati laki-laki yang tidak sah, engkau benar-benar telah memurahkan dan menghinakan dirimu menjadi sampah yang tidak berharga.

Akankah engkau terus menghinakan diri dan mengkhianati tiga sosok kemuliaan dan keagungan sekaligus: Ibu, Nabi dan Allah sendiri? Betapa beraninya engkau. Bukankah itu berarti hidupnya hanya menantang kecelakaan saja? Bila begitu, apa artinya hidup berlama-lama kalau ujungnya hanya akan celaka di akhirat kelak?? Memang tujuan hidupmu mau apa dan engkau mau kemana kelak setelah mati?? Dan bukankah mati tidak memandang usia? Bukankah betapa banyak gadis perempuan mati muda dan belum sempat merubah hidupnya dan bartaubat???

read more

✿ :::Tangisan Haru Seorang Pedagang Hewan Qurban::: ✿

0 komentar

Seorang pedagang hewan qurban berkisah tentang pengalamannya: Seorang ibu datang memperhatikan dagangan saya. Dilihat dari penampilannya sepertinya tidak akan mampu membeli. Namun tetap saya coba hampiri dan menawarkan kepadanya, “Silahkan bu…”, lantas ibu itu menunjuk salah satu kambing termurah sambil bertanya,”kalau yang itu berapa Pak?”.

“Yang itu 700 ribu bu,” jawab saya. “Harga pasnya berapa?”, Tanya kembali si Ibu. “600 deh, harga segitu untung saya kecil, tapi biarlah…… . “Tapi, uang saya hanya 500 ribu, boleh pak?”, pintanya. Waduh, saya bingung, karena itu harga modalnya, akhirnya saya berembug dengan teman sampai akhirnya diputuskan diberikan saja dengan harga itu kepada ibu tersebut.

Sayapun mengantar hewan qurban tersebut sampai kerumahnya, begitu tiba dirumahnya, “Astaghfirullah……, Allahu Akbar…, terasa menggigil seluruh badan karena melihat keadaan rumah ibu itu.

Rupanya ibu itu hanya tinggal bertiga, dengan ibunya dan puteranya dirumah gubug berlantai tanah tersebut. Saya tidak melihat tempat tidur kasur, kursi ruang tamu, apalagi perabot mewah atau barang-barang elektronik,. Yang terlihat hanya dipan kayu beralaskan tikar dan bantal lusuh.

Diatas dipan, tertidur seorang nenek tua kurus. “Mak…..bangun mak, nih lihat saya bawa apa?”, kata ibu itu pada nenek yg sedang rebahan sampai akhirnya terbangun. “Mak, saya sudah belikan emak kambing buat qurban, nanti kita antar ke Masjid ya mak….”, kata ibu itu dengan penuh kegembiraan.

Si nenek sangat terkaget meski nampak bahagia, sambil mengelus-elus kambing, nenek itu berucap, “Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga kalau emak mau berqurban”.

“Nih Pak, uangnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, karena saya hanya tukang cuci di kampung sini, saya sengaja mengumpulkan uang untuk beli kambing yang akan diniatkan buat qurban atas nama ibu saya….”, kata ibu itu

Kaki ini bergetar, dada terasa sesak, sambil menahan tetes air mata, saya berdoa , “Ya Allah…, Ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dengan hamba-Mu yang pasti lebih mulia ini, seorang yang miskin harta namun kekayaan Imannya begitu luar biasa”.

“Pak, ini ongkos kendaraannya…”, panggil ibu itu,”sudah bu, biar ongkos kendaraanya saya yang bayar’, kata saya.

Saya cepat pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah basah karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah yang sudah mempertemukan dengan hambaNya yang dengan kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin memuliakan orang tuanya…….

Untuk mulia ternyata tidak perlu harta berlimpah, jabatan tinggi apalagi kekuasaan, kita bisa belajar keikhlasan dari ibu itu untuk menggapai kemuliaan hidup. Berapa banyak diantara kita yang diberi kecukupan penghasilan, namun masih saja ada kengganan untuk berkurban, padahal bisa jadi harga handphone, jam tangan, tas, ataupun aksesoris yg menempel di tubuh kita harganya jauh lebih mahal dibandingkan seekor hewan qurban. Namun selalu kita sembunyi dibalik kata tidak mampu atau tidak dianggarkan.
read more

✿ :::Bulan Pernah Terbelah di Zaman Nabi::: ✿

0 komentar

Bulan pernah terbelah di zaman Nabi Muhammad s.a.w. Tidak percaya? Lihat foto dibawah ini dan ikuti perdebatannya. Yang mengagumkan, ilmu pengetahuan modern sekarang membenarkannya berdasarkan temuan/foto-foto astronomi modern.

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM

SUBHANALLAH…………..
MAHA BESAR ALLAH SWT ATAS SEMUA CIPTAANNYA

MISTERI TERBELAHNYA BULAN

Allah SWT berfirman: “Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)”

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut :

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.

Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: “Tidak, sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai pembenaran atas
kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah SAW, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu
memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu”.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah SAW membelah bulan. Kisah itu adalah di masa sebelum hijrah dari Mekah Al-Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ?” Mereka menjawab: “Coba belahlah bulan …” Maka Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya. Maka Allah SWT memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar,
“Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”.

Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Mereka lantas menunggu-nunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?”. Mereka menjawab, “Ya,
benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…!!!”.

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …..” sampai akhir surat Al-Qamar.

“Ini adalah kisah nyata”, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdirilah seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar jawab:
“Dipersilahkan dengan senang hati.”

Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih
kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…….” Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa
terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah-lah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.

Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi hangat antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa. Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?” Mereka pun menjawab, “Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri,
maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!!” Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu
bersatu kembali”. Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!!”".

Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah … (aku pun bergumam), “Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar, dan … saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.

Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
read more

✿ :::UMAR dan UMUR::: ✿

0 komentar

Umar bin Khattab (581-644) adalah khalifah yang telah membentangkan pengaruh Islam di sejumlah wilayah yang berada di luar Arab Saudi. Di masanya, Mesopotamia, sebagian Persia, Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara, dan Armenia, jatuh ke dalam kekuasaan Islam.

Kekuatan sebagai pemimpin sangat luar biasa, hadir berkat tempaan sang pemimpin agung, Muhammad Rasulullah SAW. Namun, dibalik kesuksesannnya sebagai pemimpin negara, Umar tetaplah seorang pribadi yang sangat sederhana.

Suatu hari, anak laki-laki Umar bin Khattab pulang sambil menangis. Sebabnya, anak sang khalifah itu selalu diejek teman-temannya karena bajunya jelek dan robek. Umar lalu menghiburnya. Berganti hari, ejekan teman-temannya itu terjadi lagi, dan sang anak pun pulang dengan menangis.

Setelah terjadi beberapa kali, rasa ibanya sebagai ayah mulai tumbuh. Tak cukup nasihat, anak itu meminta dibelikan baju baru. Tapi, dari mana uangnya? Umar bingung, gajinya sebagai khalifah tidak cukup untuk membeli baju baru. Setelah berpikir, ia pun punya ide. Umar menyurati baitul mal (bendahara negara).

Isi surat itu, (kira-kira bunyinya begini): “Kepada Kepala Baitul Mal, dari Khalifah Umar. Aku bermaksud meminjam uang untuk membeli baju buat anakku yang sudah robek. Untuk pembayarannya, potong saja gajiku sebagai khalifah setiap bulan. Semoga Allah merahmati kita semua.”

Mendapati surat dari sang Khalifah Umar, kepala baitul mal pun memberikan surat balasan. Bunyinya, kurang lebih begini: “Wahai Amirul Mukminin, surat Anda sudah kami terima, dan kami maklum dengan isinya. Engkau mengajukan pinjaman, dan pembayarannya agar dipotong dari gaji engkau sebagai khalifah setiap bulan. Tetapi, sebelum pengajuan itu kami penuhi, tolong jawab dulu pertanyaan ini, dari mana engkau yakin bahwa besok engkau masih hidup?”

Membaca balasan surat itu, bergetarlah hati Umar. Tubuhnya seakan lemas tak bertulang. Umar tidak bisa membuktikan bahwa esok hari ia masih hidup. Ia sadar telah berbuat salah. Ia tersungkur, bersujud, beristigfar dan air matanya bercucuran. Ia memohon ampun kepada Allah.

Setelah memohon ampun, ia pun memanggil anaknya. “Wahai anakku, maafkan ayahmu. Aku tak sanggup membelikan baju baru untukmu. Ketahuilah, kemuliaan seseorang bukan diukur dari bajunya, melainkan dari kemuliaan akhlaknya. Sekarang, pergilah engkau ke sekolah, dan katakan saja kepada teman-temanmu bahwa ayahmu tak punya uang untuk membeli baju baru.”

Alangkah luar biasanya perhatian dan kewaspadaan seorang pemimpin dan bawahan. Mereka saling memberikan nasihat dan peringatan. Kisah ini menohok kesadaran kita tentang perilaku para pemimpin sekarang di negeri ini.

Alih-alih mengutamakan kesederhanaan dan kemuliaan akhlak, mereka malah saling berebut kekuasaan dan memperkaya diri dengan perilaku korup. Semua itu dilakukan tanpa rasa bersalah. Bahkan, antara atasan dan bawahan saling menutupi kesalahan satu sama lain. Tak heran bila Allah menimpakan azab demi azab (bencana) untuk menyadarkan kita agar senantiasa takut kepada-Nya. Wallahu a’lam.
read more

Senin, 04 Maret 2013

✿ :::SEPUCUK SURAT DARI ANAK YANG DIABORSI::: ✿

0 komentar

Sepucuk Surat dari Anak yang Diaborsi buat Ibunya

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Teruntuk Bundaku tersayang…


Dear Bunda…

Bagaimana kabar bunda hari ini? Semoga bunda baik-baik saja… Nanda juga di sini baik-baik saja bunda… Allah sayang banget sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda. Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat…

Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama berada di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini. Tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kenyamanan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda mengeluarkan nanda dengan paksa, sakiiiit … banget bunda, badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.

Tapi nanda tidak kecewa kok bunda… karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya.

Bunda, nanda mau cerita. Dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda mengeluarkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah bilang:
“Bunda kamu malu sayang …” kenapa bunda malu? “Karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram…” Anak haram itu apa ya Allah? “Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah.” Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah. Ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? Kecuali Nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang sah. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.

Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja ya. Pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Maaf ya bunda, nanda bawel banget… nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu.

Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan, mengerikan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api bunda … minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh yang bau busuk, banyak durinya … yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, ngeri banget bunda.

Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda. Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak, di situlah tempatnya … di neraka itulah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ…. nanda sayang bunda… nanda kangen dan ingin bertemu bunda… nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga… nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu…

Lalu, dengan lembut malaikat berkata… Nak, kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka… sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu.

Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda. Menurut nanda, Allah itu baik banget bunda…. Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk-Nya asal mereka mau bertaubat nasuha, taubat yang sungguh-sungguh. Bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini… Nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh… nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas sekali bunda… antriannya juga panjaang, menyiksa dan peluh keringat bercucuran. Semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu… tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.a

Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya…. biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda…jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.

Sudah dulu ya bunda… nanda mau main-main dulu di syurga….
nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini… nanda sayang banget sama bunda….

Salam,

Nanda
read more

✿ :::KISAH SEORANG PENOLONG MISTERIUS::: ✿

0 komentar

Kisah Seorang Penolong Misterius

Ketika senja telah turun mengganti siang dengan malam, seorang laki-laki bergegas mengambil air wudhu. Memenuhi panggilan adzan yang bergaung indah memenuhi angkasa.

“Allahu Akbar!” suara lelaki itu mengawali shalatnya.

Khusyuk sekali ia melaksanakan ibadah kepada Allah. Tampak kerutan di keningnya bekas-bekas sujud. Dalam sujudnya, ia tenggelam bersama untaian-untaian do’a. Seusai sholat, lama ia duduk bersimpuh di atas sajadahnya. Ia terpaku dengan air mata mengalir, memohon ampunan Allah.

Dan bila malam sudah naik ke puncaknya, laki-laki itu baru beranjak dari sajadahnya.

“Rupanya malam sudah larut…,”bisiknya.

Ali Zainal Abidin, lelaki ahli ibadah itu berjalan menuju gudang yang penuh dengan bahan-bahan pangan. Ia pun membuka pintu gudang hartanya. Lalu, dikeluarkannya karung-karung berisi tepung, gandum, dan bahan-bahan makanan lainnya.

Di tengah malam yang gelap gulita itu, Ali Zainal Abidin membawa karung-karung tepung dan gandum di atas punggungnya yang lemah dan kurus. Ia berkeliling di kota Madinah memikul karung-karung itu, lalu menaruhnya di depan pintu rumah orang-orang yang membutuhkannya.

Di saat suasana hening dan sepi, di saat orang-orang tertidur pulas, Ali Zainal Abidin memberikan sedekah kepada fakir miskin di pelosok Madinah.

“Alhamdulillah…, harta titipan sudah kusampaikan kepada yang berhak,”kata Ali Zainal Abidin. Lega hatinya dapat menunaikan pekerjaan itu sebelum fajar menyingsing. Sebelum orang-orang terbangun dari mimpinya.

Ketika hari mulai terang, orang-orang berseru kegirangan mendapatkan sekarung tepung di depan pintu.

“Hah! Siapa yang sudah menaruh karung gandum ini?!” seru orang yang mendapat jatah makanan.

“Rezeki Allah telah datang! Seseorang membawakannya untuk kita!” sambut yang lainnya.

Begitu pula malam-malam berikutnya, Ali Zainal Abidin selalu mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin. Dengan langkah mengendap-endap, kalau-kalau ada yang memergokinya tengah berjalan di kegelapan malam. Ia segera meletakan karung-karung di muka pintu rumah orang-orang yang kelaparan.

“Sungguh! Kita terbebas darikesengsaraan dan kelaparan! Karena seorang penolong yang tidak diketahui!” kata orang miskin ketika pagi tiba.

“Ya! Semoga Allah melimpahkan harta yang berlipat kepada sang penolong…,” timpal seorang temannya.

Dari kejauhan, Ali Zainal Abidin mendengar semua berita orang yang mendapat sekarung tepung. Hatinya bersyukur pada Allah. Sebab, dengan memberi sedekah kepada fakir miskin hartanya tidak akan berkurang bahkan, kini hasil perdagangan dan pertanian Ali Zainal Abidin semakin bertambah keuntungan.

Tak seorang pun yang tahu dari mana karung-karung makanan itu? Dan siapa yang sudah mengirimkannya?

Ali Zainal Abidin senang melihat kaum miskin di kotanya tidak mengalami kelaparn. Ia selalu mencari tahu tentang orang-orang yang sedang kesusahan. Malam harinya, ia segera mengirimkan karung-karung makanan kepada mereka.

Malam itu, seperti biasanya, Ali Zainal Abidin memikul sekarung tepung di pundaknya. Berjalan tertatih-tatih dalam kegelapan. Tiba-tiba tanpa di duga seseorang melompat dari semak belukar. Lalu menghadangnya!

“Hei! Serahkan semua harta kekayaanmu! Kalau tidak…,” orang bertopeng itu mengancam dengan sebilah pisau tajam ke leher Ali Zainal Abidin.

Beberapa saat Ali terperangah. Ia tersadar kalau dirinya sedang di rampok. “Ayo cepat! Mana uangnya?!” gertak orang itu sambil mengacungkan pisau.

“Aku…aku…,” Ali menurunkan karung di pundaknya, lalu sekuat tenaga melemparkan karung itu ke tubuh sang perampok. Membuat orang bertopeng itu terjengkang keras ke tanah. Ternyata beban karung itu mampu membuatnya tak dapat bergerak. Ali segera menarik topeng yang menutupi wajahnya. Dan orang itu tak bisa melawan Ali.

“Siapa kau?!” tanya Ali sambil memperhatikan wajah orang itu.

“Ampun, Tuan….jangan siksa saya…saya hanya seorang budak miskin…,”katanya ketakutan.

“Kenapa kau merampokku?” Tanya Ali kemudian.

“Maafkan saya, terpaksa saya merampok karena anak-anak saya kelaparan,” sahutnya dengan wajah pucat.

Ali melepaskan karung yang menimpa badan orang itu. Napasnya terengah-engah. Ali tak sampai hati menanyainya terus.

“Ampunilah saya, Tuan. Saya menyesal sudah berbuat jahat…”

“Baik! Kau kulepaskan. Dan bawalah karung makanan ini untuk anak-anakmu. Kau sedang kesusahan, bukan?” kata Ali.

Beberapa saat orang itu terdiam. Hanya memandangi Ali dengan takjub.

“Sekarang pulanglah!” kata Ali.

Seketika orang itu pun bersimpuh di depan Ali sambil menangis.

“Tuan, terima kasih! Tuan sangat baik dan mulia! Saya bertobat kepada Allah…saya berjanji tidak akan mengulanginya,” kata orang itu penuh sesal.

Ali tersenyum dan mengangguk.

“Hai, orang yang tobat! Aku merdekakan dirimu karena Allah! Sungguh, Allah maha pengampun.” Orang itu bersyukur kepada Allah. Ali memberi hadiah kepadanya karena ia sudah bertobat atas kesalahannya.

“Aku minta, jangan kau ceritakan kepada siapapun tentang pertemuanmu denganku pada malam ini…,” kata Ali sebelum orang itu pergi.” Cukup kau doakan agar Allah mengampuni segala dosaku,” sambung Ali.

Dan orang itu menepati janjinya. Ia tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa Ali-lah yang selama ini telah mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin.

Suatu ketika Ali Zainal Abidin wafat. Orang yang dimerdekakan Ali segera bertakziah ke rumahnya. Ia ikut memandikan jenazahnya bersama orang-orang.

Orang-orang itu melihat bekas-bekas hitam di punggung di pundak jenazah Ali. Lalu mereka pun bertanya.

“Dari manakah asal bekas-bekas hitam ini?”

“Itu adalah bekas karung-karung tepung dan gandum yang biasa diantarkan Ali ke seratus rumah di Madinah,” kata orang yang bertobat itu dengan rasa haru.

Barulah orang-orang tahu dari mana datangnya sumber rezeki yang mereka terima itu. Seiring dengan wafatnya Ali Zainal Abidin, keluarga-keluarga yang biasa di beri sumbangan itu merasa kehilangan.

Orang yang bertobat itu lalu mengangkat kedua tangan seraya berdo’a,” Ya Allah, ampunilah dosa Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Saw...
read more

✿ :::KISAH MENARIK DAHSYATNYA SEDEKAH::: ✿

0 komentar

Kisah Menarik Dahsyatnya Ikhlas Sedekah

Alkisah Ada seorang mengumpulkan hartanya yang banyak untuk bersedekah sembunyi-sembunyi. Ia kumpulkan uang sampai berjumlah sekian ribu dinar dalam setahun. Sesudah uang nya terkumpul, ia pergi keluar rumah pada malam hari. Dilihatnya ada seorang wanita tidur dijalanan. “Wah, ini orang susah,” begitu kira-kira ia berpikir. Dan, sambil menutup wajahnya, agar tidak diketahui, ia memberikan bungkusan uang itu dan lari, supaya tidak diketahui.

pada Pagi harinya di kampung itu ribut , ada seoranng pelacur mendapatkan bungkusan uang yang diberikan oleh orang tak dikenal. Maka orang itupun berguman, “Subhanallah!! Salah beri, aku kira dia wanita susah, ternyata pelacur.” “Ya Rabb, setahun kukumpulkan uang untuk dapat pahala sedekah yang sembunyi-sembunyi, ternyata uangku hanya untuk pelacur. Tapi ia tidak putus asa, Dikumpulkannya lagi sekian ribu dinar.

Kali ini ia tidak mau tertipu. Pada suatu malam, kembali ia beraksi. Dilihatnya seorang laki-laki yang sedang duduk diam disuatu tempat yang gelap. “Ini pasti orang yang susah,” gumannya. Dilemparkannya bungkusan uang sedekah itu, lalu ia bergegas lari.

Pada pagi harinya terdengan kabar gempar. Si laki-lakiyang dikenal sebagi pencuri mendapatkan sebungkus uang. Malam itu ia tengah menyusun strategi sendirian untuk mencuri. Nyatanya , belum sempat melakukan aksinya, malah ia mendapatkan uang dengan jumlah yang amat besar.

“Ya Rabb, dua tahun aku bekerja khusus untuk memberi nafkah orang yang susah dengan sembunyi-sembunyi. tahun lalu yang dapat seorang pelacur. Eh, tahun ini seorang pencuri.

Namun ia tetap tak putus asa. Ia kumpulkan lagi uang sedekah sampai setahun berikutnya. “Ya Rabb, ini yang terakhir. Kalau sedekah ini masih saja tidak tertuju kepada mustahiq. selesailah, Ya Rabb. Aku tidak mampu lagi.”

Pada waktu yang telah dipersiapkannya, kembali ia melaksanakan niat baiknya untuk ketiga kalinya. Malam itu ia melihat seorang orang tua tengah tertatih-tatih. “Wah, ini orang yang pasti berhak atas sedekahku, malam malam begini orang tua ini jalan malam-malam dengan tongkat. Pasti dia orang susah,” katanya dalam hati. Dilemparkan uang itu, seraya berkata”ini untukmu” Dan ia pun pergi dengan cepat sambil menutupi wajahnya.

Pagi harinya terjadi kegemparan lagi, seperti tahun-tahun sebelumnya. orang tua renta yang dikenal paling kaya dan paling kikir dikampung itu mendapat uang”kaget” semalam.

Mendengar kabar itu, si pelaku sedekah sembunyi-sembunyi ini berkata “Ya Rabb, yang pertama pelacur, yang kedua pencuri dan yang ketiga orang tua paling kaya dan paling kikir di kampungnya. Ya Rabb, apa arti perbuatanku ini? Ia pun memilih diam, seraya mengiklhaskan apa yang telah dilakukannya.

Waktu berjalan, hingga sekian tahun kemudian. 20 tahun kemudian. Allah SWT membuka rahasia perbuatan orang tersebut, dengan tersampaikannya kabar kepadanya tentang dua orang bersaudara yang menjadi ulama besar. Murid keduanya mencapai puluhan ribu orang, dan si pelaku sedekah puluhan tahun yang lalu termasuk orang yang mengaji dengan ke dua ulama adik kakak itu. Ternyata, dua ulama bersaudara itu adalah anak seorang pelacur yang dulu diberi sedekah secara sembunyi-sembunyi itu.

Si perempuan ini melacur untuk menafkahi anaknya. Ketika mendapatkan sedekah kagetan itu, ia bertaubat dan menjadikan harta dadakan itu untuk menyekolahkan kedua anaknya hingga menjadi alim dan menjadi ulama besar.

Air mata si pelaku sedekah pun mengalir. Ternyata yang diberikannya puluhan tahun yang lalu. Allah jadikan balasan yang berlipat ganda dengan lahirnya dua ulama shalih bersaudara yang diikuti oleh puluhan ribu orang yang belajar kepada keduanya. Inilah balsan keiklahsan seseorang.

Tidak lama kemudian ia dengar lagi ada seorang wali shalih wafat, yang diantar jenazahnya oleh ribuan orang. Siapa wali yang shalih itu? Ternyata waliyullah itu dulunya adalah pencuri yang mendapatkan sedekah sembunyi-sembunyinya.

Ketika hendak mencuri ia berdoa kepada Allah ” Ya Rabb, beri aku keluhuran. kalau aku dapat rizqi malam ini aku akan taubat.” Tatkala ada yang melemparinya bungkusan uang itu, segeralah ia bertaubat sesuai dengan janjinya. Ia memperbaiki diri dari segala kesalahan yang diperbuatnya, beribadah dengan se tekun-tekunnya, beristiqamah dengan ucapan dan tindakannya, hingga Allah Ta’ala mengangkatnya menjadi orang yang shalih.

Si Fulan yang bersedekah itu amat terharu, dan ia berdoa. “Ya Rabb, tinggal yang ketiga, bagaimana dengan orang tua yang paling kaya dan paling kikir dikampung kami ini ?”

Ternyata ia mendengar kabar, orang itu telah wafat. Semenjak kejadian sedekah kaget itu dan sebelum wafatnya, si kikir tua itu pindah ke kampung lain dan berwasiat untuk memberikan seluruh hartanya bagi baitul maal dan penyantunan para anak yatim. Itu dilakukan oleh si orang tua yang kikir setelah ia merasa malu dan merenung bahwa, kepada dia yang kaya dan kikir, masih ada yang menyedekahinya. Subhanallah.
read more

✿ :::IBU SEORANG PEMBOHONG::: ✿

0 komentar


Seorang ibu dalam hidupnya membuat kebohongan :

1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, “Cepatlah makan, ibu tidak lapar.”

2. Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, “ibu tidak suka daging, makanlah, nak..”

3. Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya yang sakit, Ia berkata, “Istirahatlah nak, ibu masih belum ngantuk..”

4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, “Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang.”

5. Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, “Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tinggal di sana.”

Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, “Jangan menangis, ibu tidak apa apa.”

Ini adalah kebohongan terakhir yang dibuat ibu. Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu selalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tapi tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.

Renungan : "Semoga semua anak di dunia ini bisa menghargai setiap kebohongan seorang Ibu, karena beliaulah `malaikat` nyata yang dikirim TUHAN untuk menjaga kita."
read more

✿ :::FASE PERUBAHAN JASAD DI DALAM KUBUR::: ✿

0 komentar

bila ajal kan datang menjemput diri ini :')

Sesungguhnya mayat di dalam kubur akan melewati beberapa fase perubahan, dan inilah fase-fase sejak malam pertama masuk ke kuburan hingga 25 tahun setelahnya.

Malam Pertama

Di kuburan pembusukan dimulai pada daerah perut dan kemaluan. Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu Adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia. Dua hajat, yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan. Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman. Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan memiliki satu warna saja.

Malam Kedua

Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti limpa, hati, paru-paru dan lambung.

Hari Ketiga

Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluatkan bau busuk tidak sedap.

Seminggu Setelahnya

Wajah mulai tampak membengkak, dua mata, kedua lisan dan pipi.

Setelah 10 hari

Tetap terjadi pembusukan pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut, perut, lambung, limpa..

Setelah 2 Minggu

Rambut mulai rontok

Setelah 15 Hari

Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km, dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya

Setelah 6 Bulan

Yang tersisa hanya rangka tulang saja.

Setelah 25 Tahun

Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji, dan di dalam biji tersebut, kita akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut ‘ajbudz dzanab (tulang ekor). Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat.

Inilah tubuh yang selama ini kita jaga. Inilah tubuh yang kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya. Oleh karena itulah, jangan biarkan umur kita melewati jasad ini sia-sia, karena dia akan mendapatkan apa yang telah disebutkan...
read more

✿ :::PERJALANAN HIDUP INIi::: ✿

0 komentar

Ku merintih, aku menangis,
Ku meratap, aku mengharap,
Ku meminta dihidupkan semula,
Agar dapat kembali ke dunia nyata

Perjalanan rohku,
Melengkapi sebuah kembara,
Singgah di rahim bunda,
Sebelum menjejak ke dunia,
Menanti di barzakh,
Sebelum berangkat ke mahsyar,
Diperhitung amalan,
Penentu syurga atau sebaliknya

Tanah yang basah berwarna merah,
Semerah mawar dan juga rindu,
Tujuh langkah pun baru berlalu,
Seusai talkin bernada syahdu,
Tenang dan damai di pusaraku,
Nisan batu menjadi tugu,
Namun tak siapa pun tahu resah penantianku

Terbangkitnya aku dari sebuah kematian,
Seakan ku dengari,
Tangis mereka yang ku tinggalkan,
Kehidupan disini bukan suatu khayalan,
Tetapi ia sebenarnya kejadian

Kembali oh kembali,
Kembalilah kedalam diri,
Sendirian sendiri,
Sendiri bertemankan sepi,
Hanya kain putih yang membaluti tubuhku,
Terbujur dan kaku,
Jasad didalam keranda kayu,

Ajal yang datang dibuka pintu,
Tiada siapa yang memberi tahu,
Tiada siapa pun dapat hindari,
Tiada siapa yang terkecuali,
Lemah jemari nafas terhenti,
Tidak tergambar sakitnya mati,
Cukup sekali tak sanggup untuk ku mengulangi

Jantung berdegup kencang,
Menantikan malaikat datang,
Menggigil ketakutan gelap pekat dipandangan,
Selama ini diceritakan,
Kini aku merasakan,
Di alam barzakh jasad dikebumikan...
read more

✿ :::MALAM PERTAMA DI ALAM KUBUR::: ✿

1 komentar

Malam pertama...
Malam itu ialah Malam Pertama Di Alam Kubur
Pernahkah engkau melihat kuburan?
Pernahkah engkau melihat gelapnya kuburan?
Pernahkah engkau melihat sempit dan dalamnya liang lahat?
Pernahkah engkau membayangkan kengerian dan kedahsyatan alam kubur?
Sedarkah engkau bahawa kuburan itu dipersiapkan untukmu dan untuk orang-orang selain darimu?
Bukankah telah silih berganti engkau melihat
teman-teman, orang-orang tercinta dan keluarga terdekatmu diusung dari dunia fana ini ke kuburan?

Apakah Malam Pertama Kita di Alam Kubur Nanti Asyik dan Nikmat atau Penuh Derita dan Sengsara?"
Wahai anak Adam, apa yang telah engkau persiapkan saat malam pertamamu nanti di alam kubur?
Tidakkah engkau tahu, bhawa ia adalah malam yang sangat mengerikan.
Malam yang kerananya para ulama' serta orang-orang yang soleh menangis dan orang-orang bijak mengeluh.
Apa tidaknya, kala itu kita sedang berada di dua persimpangan dan di dunia yang amat berbeda.
"Suatu hari pasti engkau akan tinggalkan tempat tidurmu (di dunia), dan ketenangan pun menghilang darimu.
Bila engkau berada di kuburmu pada malam pertama, demi Allah, fikirkanlah untung nasibmu dan apa yang akan terjadi padamu di sana?"

Hari ini kita berada di dunia yang penuh kesenangan dengan anak-anak, keluarga dan sahabat handai,
dunia yang diterangi dengan lampu-lampu yang berbagai warna dan sinaran,
dunia yang dihidangkan dengan berbagai makanan yang lazat-lazat serta minuman yang berbagai,
tetapi pada keesokannya kita berada di malam pertama di dalam dunia yang kelam gelap-gelita,
lilin-lilin yang menerangi
dunia adalah amalan-amalan yang kita lakukan,
dunia sempit yang dikelilingi tanah dan bantalnya juga tanah.

Pada saat kita mulai membuka mata di malam pertama kita di alam kubur,
segala-galanya amat menyedihkan,
tampak raung memenuhi ruang yang sempit tapi apalah daya semuanya telah berakhir.
Itukah yang kita maukan?
Pastinya tidak bukan?
Oleh krna itu beramallah dan ingatlah sentiasa betapa kita semua akan menempuhi Malam Pertama Di Alam Kubur!
Di dalam usahanya mempersiapkan diri menghadapi malam pertama tersebut, adalah diceritakan bahawa Rabi' bin Khutsaim menggali liang kubur di rumahnya. Bila ia mendapati hatinya keras,
maka ia masuk ke liang kubur tersebut.
Ia menganggap dirinya telah mati,
lalu menyesal dan ingin kembali ke dunia,
seraya membaca ayat: "Ya Rabbku, kembalikanlah aku semula (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal soleh terhadap apa yang telah kutinggalkan (dahulu)." (Surah Al-Mu'minun, ayat 99-100)

Kemudian ia menjawab sendiri; "Kini engkau telah dikembalikan ke dunia wahai Rabi'.." Dan disebabkan hal tersebut, Rabi' bin Khutsaim didapati pada hari-hari sesudahnya sentiasa dalam keadaan beribadah dan bertaqwa kepada Allah! Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kematian dan sakaratul maut yang bakal menjemputmu? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kuburan dan kengerian yang ada di dalamnya? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis kerana takut akan hausnya di hari penyesalan? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis kerana takut kepada api Neraka di Hari Kiamat nanti? Sesungguhnya kematian pasti menghancurkan kenikmatan para penikmatnya. Oleh itu, carilah (kenikmatan) hidup yang tidak ada kematian di dalamnya. "Ya Allah, tolonglah kami ketika sakaratul maut!"

Kematian itu pasti. Ia tidak meleset meski hanya sedetik. Ia biasa datang menyerap dengan tiba-tiba. Ia misteri. Kerananya setiap orang semestinya selalu siap. Dan tentu, husnul khatimah harus menjadi pilihan. Untuk mencapai itu, harus melalui jalan syari'at dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Ta'ala. Tanpanya, husnul khatimah itu nihil. Bukankah, perahu tak akan berjalan di daratan?

Wahai orang tua yang telah bongkok punggungnya dan dekat ajalnya, apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Wahai pemuda gagah yang bergelimang harta dan sejuta asa, apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Ia adalah malam pertama dengan dua wajah, mungkin menjadi malam pertama bagi malam-malam syurga berikutnya, atau menjadi malam pertama bagi malam-malam neraka selanjutnya...
read more

Minggu, 03 Maret 2013

✿ :::KESAKSIAN ORANG MATI SURI::: ✿

0 komentar




















"Kesaksian Orang Mati Suri"
Begitulah judul kisah nyata kali ini, dia adalah : Ella Az-Zahra
Aslina adalah warga pekan baru yang mati suri 24
Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu
memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa
yang disaksikan ruhnya saat mati suri.
Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam
Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina berasal
dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil.
cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur tujuh
tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani
dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan
racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun.
Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid) .
Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung
dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24
Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya
di Rumah Sakit di jakarta. Setelah itu,
Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa
dioperasi.. ”Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,’ ‘
jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi
obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina
gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina
kembali ke jakarta sekitar pukul 12 malam itu. Ia
dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak
jantungnya dan napasnya sesak. Lalu ia dibawa ke luar
UGD masuk ke ruang perawatan. ”Aslina seperti orang
ombak (menjelang sakratulmaut). Lalu saya ajarkan
kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam
pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir,
” ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina
memberikan kesaksiaanya.
”Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon
penghuni kubur,” begitu ia mengawali kesaksiaanya
setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand
Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut
membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa
ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal
dan ketakwaan sebelum mati datang. ”Saya telah
merasakan mati,” ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu.
Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu.
Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu
seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging,
dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. ”Terasa malaikat
mencabut (nyawa) dari kaki kanan saya,”
tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh
pamannya kalimat thoyibah. ”Saat di ujung napas, saya
berzikir,” ujarnya. ”Sungguh sakitnya, Pak, Bu,”
ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ
Pekanbaru. Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad,
ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya
dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah
itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan
Assalammualaikum kepada ruh Aslina. ”Malaikat itu
besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot,
gemetar,” ujar Aslina mencerita pengalaman matinya.
Lalu malaikat itu bertanya: ‘’siapa Tuhanmu, apa
agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu.. “
Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan
lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. ”Tak ada teman
kecuali amal,” tambah Aslina yang Ahad malam itu
berpakaian serba hijau. Seperti pengakuan pamannya,
slina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan
kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam
barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang
mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau
busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari
orang tersebut. Kemudian Aslina melanjutkan.
”Bapak, Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan
beramal sebelum ajal menjemput. Di alam barzah, ia
melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh
dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa
dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan
”Ayah”. ”Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan
ayah saya,” tanyanya. Lalu muncullah satu sosok.
Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara
17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia
65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah
ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan
berkata: ”Wahai ayah, janji saya telah sampai.”
Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya
berkata kepada Aslina. ”Pulanglah ke rumah, kasihan
adik-adikmu. ” ruh Aslina pun menjawab. ”Saya tak
bisa pulang, karena janji telah sampai”. Usai menceritakan dialog itu,
Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada.
”Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada.
Akhirat adalah kekal,” ujarnyabak seorang pendakwah.
Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya
tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya
kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal
shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh
Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi
tersebut, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang
menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya
kepada perempuan itu. ”Siapa kamu?” lalu perempuan
itu menjawab.”Akula h (amal) kamu.”
Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya
berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan
manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang
laki-laki yang memikul besi yang sangat berat,
tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan
baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada
amalnya. ”Siapa manusia ini?” Amal Aslina menjawab
orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.
Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya
lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang
orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia
tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pula
oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke
tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka
berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu
ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.
Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk
dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata
pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah,
orang tersebut menjerit dan tidak ada yang
menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan
dijawab orang tersebut adalah orang juga suka
membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah
lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka
dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia.
Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut.
Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan
sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang
ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orang
mengucap : Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar.
Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya.
Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir.
Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang
sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak
itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat
batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya
tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut
adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara
literlek berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana
manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat)
baik,red). Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan adzan seperti adzan di Mekkah.
Ia pun mengatakan kepada amalnya.”Saya
mau shalat.” Lalu dua malaikat yang memimpinnya
melepaskan tangan ruh Aslina. ”Saya pun bertayamum,
saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,”
ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk
melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada
ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut
batangan-batang an emas di dalam tepak ”husnul
khatimah” itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya
ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil.
Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. ”Tolong kau
sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan
Allah.” Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia
dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang
sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima
meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu
berkata. ”Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini
Ya Allah.” Manusia-manusia itu juga memohon.”Tolong
kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.”
Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang
dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya
ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada
pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal
shaleh serta tidak melanggar aturan Allah.
”Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang
ditunjukkan Allah kepada kita semua, ”
ujarnya.
Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang
berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin
beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan
”aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan
semuanya,” Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat
Al-Mu’muninun (23) ayat 99-100:
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari
mereka, dia berkata:”Ya, Tuhanku kembalikanlah aku
(ke dunia).”(99) . Agar aku berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali
tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding
sampai hari mereka dibangkitkan. (100).
Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat,
dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39: ”Dan
kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu
tidak dapat ditolong (lagi).”
Setelah berpidato, aslina mendapatkan tepukan meriah dari penonton.
Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari
kesaksiaan tersebut.

Dan Ternyata hidup ini hanya sementara, serta hanya amal juga hati
yang bersihlah yang mampu menuntun kita menuju jalan kehadapan Illahi...

read more

✿ :::SUAMI IDAMAN WANITA::: ✿

0 komentar



















Suami idaman wanita adalah seorang laki-laki yang beriman
Yang hatinya disaluti rasa taqwa kepada Allah
Yang jiwanya penuh dengan penghayatan terhadap Islam
yang senatiasa haus dengan ilmu
Yang senantiasa dahaga dengan pahala..

Yang solatnya adalah maruah dirinya
Yang tidak takut berkata benar
Yang tidak pernah gentar untuk melawan nafsu
Mereka adalah lelaki yang menjaga tutur katanya
Yang tidak bermegah dgn ilmu yg dimilikinya
Yang tidak bermegah dgn harta dunia yg dicarinya
yang sentiasa berbuat kebajikan kerana sifatnya yg penyayang
Yang mempunyai banyak kawan dan tidak mempunyai musuh yang bersifat jalang..

Suami idaman wanita adalah lelaki yang menghormati ibunya
Yang sentiasa berbakti kepada kedua org tua dan keluarga
Yang bakal menjaga kerukunan rumahtangga
Yang akan mendidik istri dan anak-anak mendalami Islam.
Yang mengamalkan hidup penuh kesederhanaan
Kerana dunia baginya adalah rumah sementara menuju akhirat...

Suami idaman wanita senatiasa bersedia untuk menjadi imam.
Yang hidup di bawah naungan al-Quran dan mencontohi sifat Rasulullah
Yang bisa diajak berbincang dan berbicara
Yang menjaga matanya dari berbelanja
Yang sujudnya penuh kesyukuran dgn Rahmat Allah keatasnya...

Suami idaman wanita adalah sentiasa mengingati mati
Yang baginya hidup di dunia adalah ladang akhirat
Yang mana buah kehidupan itu perlu dibaja dan dijaga
Agar berpetik tunas yang bakal menjadi baka yang baik
Meneruskan perjuangan Islam sebelum hari kemudian..

Suami idaman wanita adalah lelaki
Yang tidak mudah terpesona dengan buaian dunia Kerana dia mengimpikan syurga
Disitulah rumah idamannya
Dan dia ingin membawa isteri dan anak-anaknya bersama...

Dialah SUAMI IDAMAN WANITA hari ini dan selamanya.. ♥ ..
read more